Program beasiswa jenjang sarjana (S1) untuk anggota Ahmadi
dari badan Khuddam,
dengan pendanaan biaya
kuliah, tunjangan buku, penelitian skripsi, dan biaya hidup selama maksimal 48 bulan.
COMING SOON ^_^
SelengkapnyaProgram beasiswa untuk mendukung siswa SD, SMP, dan SMA dalam mengikuti bimbingan belajar berkualitas, mencakup pendanaan biaya kursus dan buku penunjang selama satu semester.
SelengkapnyaBeasiswa yang mendukung pendidikan anggota Ahmadi melalui skema Reguler untuk jenjang sarjana (S1) dan Bimbingan Belajar untuk siswa SD, SMP, dan SMA, guna meningkatkan prestasi akademik dan pengembangan diri.
SelengkapnyaProf. Abdus Salam (1926–1996) adalah seorang fisikawan teoretis asal Pakistan yang menjadi tokoh Muslim pertama meraih Hadiah Nobel dalam Fisika pada tahun 1979 atas kontribusinya dalam teori penyatuan lemah-elektromagnetik.
Sebagai seorang Ahmadi, Prof. Salam dikenal karena dedikasinya terhadap ilmu pengetahuan dan keimanannya. Ia memperjuangkan pentingnya pendidikan, penelitian ilmiah, dan penggunaan ilmu untuk membawa manfaat bagi umat manusia.
Prof. Salam adalah simbol perjuangan untuk pendidikan, pengetahuan, dan keadilan ilmiah, meninggalkan warisan luar biasa sebagai pelopor integrasi sains dalam kemajuan umat manusia.
Selain prestasinya dalam penelitian, Prof. Salam juga dikenal sebagai pendukung kuat pengembangan sains di negara-negara berkembang. Pada tahun 1964, ia mendirikan International Centre for Theoretical Physics (ICTP) di Trieste, Italia, dengan tujuan memfasilitasi kolaborasi ilmiah antara ilmuwan dari negara maju dan berkembang. Dedikasinya terhadap pendidikan dan penelitian ilmiah menjadikannya simbol perjuangan untuk kemajuan sains di dunia Islam dan negara berkembang.
Prof. Salam meninggal pada 21 November 1996 di Oxford, Inggris. Warisan ilmiahnya terus menginspirasi generasi ilmuwan di seluruh dunia, dan kontribusinya dalam fisika teoretis tetap menjadi landasan penting dalam pemahaman kita tentang alam semesta.